Brebes, 1 Oktober 2011
Di Aula Kecamatan Bumiayu, Lemabaga Swadaya Masyrakat beserta Organisasi Masyarakat Brebes Selatan berkumpul mendialogkan dan menginventarisi masalah-masalah di sekitar Kab. Brebes, khususnya wilayah Selatan.
Dalam pertemuan tersebut, hadir bapak Drs. Priyono, selaku Asisten 1, yang mewakili Bupati Kab. Brebes.
Masalah-masalah yang muncul anatara lain, 1) ekploitasi Sumber daya Air Tuk Suci yang hendak dialihfungsikan untuk PAM BREGAS, 2) Kemacetan di Bumiayu dan 3) Tata ruang Kota Bumiayu.
Menurut Hanafi, yang mewakili masyarakat petani menyampaikan, bahwa musim kemarau yang baru seumur jagung sudah membuat tanah-tanah kering dan banyak petani yang tidak bisa menanam padi, apa jadinya kalau Air sumber Tuk Suci yang mengairi persawahan saat ini dialihfungsikan untuk PAM BREGAS? Tentunya petani tambah tidak bisa bercocok tanam.
Logikanya, munurut Syarif, “kalau petani tidak bisa bercocok tanam, tidak Panen, maka perekonomian Brebes sudah hampir dipastikan akan terperosok dalam jelaga kemiskinan”.
Untuk itu, Menurut Udin Nasro, maka kita harus menolak Eksploitasi Sumberdaya Air oleh begundal-begundal neokapitalis.
Kemudian menyoal kemacetan di Kota Bumiayu, Yani Sudarno dengan tegas menyampaikan akibat ketidak tegas para petugas Polantas dan Dinas Perhubungan dalam mengatur jalannya lalu lintas.
Sementara Pak Slamet mengamini apa yang disampaikan oleh Yani Sudarno, dan menyampaiakn bahwa masalah kemacetan juga dikarenakan karena rendahnya kesadaran para pemilik ruko, mini market yang tidak mempunyai lahan parkir sendiri.
Dan persoalan yang lain, adalah tata ruang kota Bumiayu yang menurut Bapak Jamil, “semestinya memerlukan kerjasama dari semua pihak, untuk memindahkan pasar ke Belakang terminal dan kantor kepolisian ke daerah yang masih sepi, seperti di jalan lingkar.
Lebih lanjut, Hal ini dikandung maksud juga untuk percepatan pembangunan, dan memunculkan gaerah usaha baru yang diharapkan akan meningkatkan perekonomian masyarakat.
Mengingat Tiga masalah penting tersebut, maka Nahib selaku ketua LSM, sepakat sepakat membentuk 3 Kepanitian yang masing-masing mengurus satu permasalahan. 1. Syamsul Maarif, SS untuk mengadvokasi Eksploitasi Sumber daya Air, 2. Udin untuk kemacetan dan 3. Untung untuk tata ruang kota.
Dalam forum tersebut, meminta kepada Drs, Prioyono, untuk menyampaikan hasil dari dialog kepada pihak-pihak terkait, untuk kemudian memfasilitasi pertemuan dengan mereka, pihak terkait.
Tutur Drs, Priyono, “Siap, Saya akan menyampaikan hasil pertemuan ini kepada pihak terkait dan berusaha mempertemukan pihak terkait segera dengan LSM dan Ormas.
(Syams).
Comments :
0 komentar to “Temu LSM Dan Ormas; Inventarisir Masalah di Sekitar Brebes Selatan”
Posting Komentar