Minggu, 20 Agustus 2023

Sedekah Politik Untuk Negeri

Oleh Syamsul Maarif, SS., M.Pd

Suatu hari saya ditanya, siapa diantara ke 3 bakal calon presiden ini yang paling kompeten memimpin Indonesia.
Untuk menjawab pertanyaan ini, yang harus dipahami dulu, pertama adalah, bagaimana kondisi Indonesia sekarang dan ke depan harapannya seperti apa? Kedua kompetensi dan kriteria pemimpin yang seperti apa yang sesuai dengan kondisi Indonesia sekarang dan ke depan.

Memahami kondisi Indonesia hari ini, Korupsi merupakan problem prinsip yang berdampak pada masalah lain yaitu ketidakadilan, ketimpangan sosial, kemiskinan, buruknya pelayanan publik, dan masalah sosial lainnya.

Masalah ekonomi dan kesejahteraan sosial masih menjadi isu utama di Indonesia hingga saat ini.
Permasalahan ekonomi itu mencakup: Perbaikan kuantitas dan kualitas pertumbuhan ekonomi, Pertumbuhan ekonomi dan impor, Daya beli stagnan, Rendahnya daya saing, Ketidaksiapan dalam menghadapi Revolusi Industi 4.0, Inkonsistensi kebijakan subsidi energi, Rendahnya kinerja pajak dan Permasalahan dana desa.

Permasalahan semacam diatas membutuhkan pemimpin yang paham geo ekonomi, agar terjadi pemerataan kesejahteraan, bukan sebaliknya terjadinya ketimpangan alias disparitas (kesenjangan) pendapatan.

Selain itu ada Permasalahan Ketahanan Nasional seperti 1. Kemampuan militer dalam menjaga kedaulatan negara dan mempertahankan integritas wilayahnya.
2. Sistem keamanan dan penegakan hukum yang kuat untuk melindungi masyarakat dari berbagai ancaman seperti terorisme, kejahatan transnasional, dan konflik sosial.

Permasalahan ini membutuhkan pemimpin yang paham geo politik, agar mampu  menstabilkan dan mempertahankan kedaulatan negara, yang tentu adalah kedaulatan masyarakat Indonesia.

Belum lagi Permasalahan Lingkungan yang Ada di Indonesia seperti berikut; Sampah, Banjir, Pemanasan global, Abrasi (Pengikisan Pantai oleh Air Laut), Kerusakan Hutan. Dalam hal ini Indonesia membutuhkan pemimpin yang paham invironmental ethic, agar tidak mengabaikan AMDAL dalam setiap kebijakannya.

Indonesia ke depan sebagaimana diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945  turut serta mendamaikan dunia, cerdas anak bangsanya, dan makmur sentosa rakyatnya, serta pandai mensyukuri nikmat agar selalu diberi rahmat yang melimpah oleh Allah SWT.

Bagaimana untuk meraih cita-cita yang diamanatkan dalam UUD 1945 tersebut, tentu kita membutuhkan pemimpin yang mampu berdiplomasi hingga ke level Internasional sebagaimana para founding father Indonesia, Soekarno, M. Hatta, H. Agus Salim, S. Sahir, Wahid Hasyim, Rosyid Baswedan, dan lain-lain.
Mereka semua mampu menyuarakan gagasan perdamaian  dunia dengan lantang di kancah lokal maupun global dengan bahasa nasional, pun Internasional.

Kita perlu perubahan mendasar di sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan, agar Indonesia benar-benar merdeka, berdaulat, mandiri dalam ketahanan pangan di negeri yang gemah ripah loh jinawi.

Indonesia membutuhkan pemimpin yang mempunyai etikabilitas (berakhlak mulia dan berintegritas), intelektualitas (cerdas, berpengetahuan yang mutakhir), selanjutnya baru mempunyai elektabilitas.
Untuk elektabilitas, kita sebagai rakyat yang memiliki hak suara harus pandai mensedekahkan pilihan politik kita kepada calon pemimpin yang sesuai dengan kebutuhan bangsa dan negara ini, agar tidak terjerumus ke dalam lubang yang sama. Sudah semestinya kita memilih berbasis argumen, bukan atas dasar sentimen.

Disisi lain menurut KH Labib Sodiq Suhaemi, pengasuh PP Al-Hikmah;

"Sudah saatnya presiden dari santri, Rajin Sholatnya, Fasih berkhutbah, Tartil dalam bacaan Al-Quran, dan tentunya menjunjung tinggi adab.
Dan dari ketiga bakal calon yang ada, kira-kira siapa yang lebih unggul? Kita semua bisa memahami itu".

Dengan demikian mari kita mengingat apa yang pernah disampaikan oleh Nelson Mandela: "menjadi warga negara yang yang bertanggung jawab jauh lebih baik ketimbang menjadi pemimpin yang tidak bertanggung jawab.
Dan ada pernyataan yang pantas untuk kita jadikan renungan bersama sebagai warga negara, yaitu pernyataan dari Tokoh Bangsa kita, Muhammad Hatta: "hanya ada satu tanah airku dan tanah air itu tumbuh dengan amalku".

Maka, marilah kita beramal dengan baik dan benar salah satunya dengan memberikan sedekah politik kepada calon pemimpin bangsa ini dengan berdasar pada nilai keimanan yang kita yakini dan argumentasi yang kuat, bukan atas dasar iming-iming materi apalagi sentimen pribadi atau golangan tertentu yang justru berdampak pada keterbelahan warga bangsa ini.

Comments :

0 komentar to “Sedekah Politik Untuk Negeri”

Posting Komentar

Syamsul Maarif

Syamsul Maarif
Seminar Pendidikan

Pelanggan

Kontak

Bagi yang mau kirim tulisan, kritik, saran atau pasang iklan silahkan email ke via e-mail: syamsulm77@gmail.com
Kontak: Syamsul Maarif, tinggal: dk Sanjaya, Manggis, Sirampog, Brebes.
BlogCatalog Blog Directory

  © Blogger template syamsul by endiananews.com 2011

Back to TOP