Oleh Syamsul Maarif
Apakah Anda pernah melihat seseorang yang berprilaku mau melakukan apa pun untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, dengan membuat rencana dan memanipulasi orang lain untuk mendapatkan kekuasaan dan Kendali?
Tanda-tandanya yang pertama Ia narsis, ketika ada yang sedang viral dia akan memanfaatkannya agar dirinya turut viral, sehingga keviralannya akan melebihi keviralan sebelumnya. Kedua biasanya kurang empati semisal dipermasalahkan akan pergi ke lain tempat untuk mengalihkan fokus. Ketiga secara keseluruhan Ia memiliki kepribadian yang diperhitungkan, seperti umumnya Pemimpin yang punya power. Maka Anda mungkin sedang bertemu dengan seorang penguasa penganut “Machiavellian.”
Istilah Machiavellianisme dikenalkan oleh seorang penasehat raja, penulis, dan filsuf Italia abad ke-16, Niccoló Machiavelli, yang menulis sebuah manifesto berjudul “The Prince.” Dalam esai singkatnya, Machiavelli menjelaskan alasan mengapa ia merasa penguasa harus mengutamakan sikap menipu dan dingin dibandingkan bermoral dan emosional.
Machiavelli juga mengatakan; "the end justify the mean“ (tujuan menghalalkan cara), yang berarti bahwa jika suatu tujuan cukup penting bagi seorang pemimpin, maka diperbolehkan melakukan apa saja untuk mencapainya.
Pazit Carlin menyebut “The Prince” sebagai “panduan bagi para penguasa tirani,” meskipun Ia juga menunjukkan bahwa Machiavelli pernah menyatakan bahwa ia berharap tulisannya “akan membantu orang-orang mempelajari jalan menuju neraka sehingga mereka dapat melarikan diri darinya” dia."
Meskipun seorang Machiavellian mampu mencapai kesuksesan, bekerja atau menjalin hubungan dengan rumit, menyakitkan, dan terkadang traumatis.
Disini, kita pelajari tentang ciri-ciri kepribadian Machiavellianisme yang paling umum untuk melindungi diri Anda dari pengaruh negatifnya dan melindungi kesehatan mental Anda.
• Orang-orang dengan kepribadian Machiavellian menjalani hidup mereka dengan moto, “di luar sana adalah dunia anjing-makan-anjing.” Mereka sangat kompetitif dan menganggap tidak ada salahnya berbohong, membuat rencana, dan mengeksploitasi situasi dan orang lain selama hal itu menguntungkan mereka secara langsung.
• Prevalensi Machiavellianisme belum diketahui secara pasti, namun penelitian menunjukkan bahwa prevalensi Machiavellianisme serupa dengan tingkat psikopati klinis, yaitu sekitar 1 hingga 2% dari populasi .
• Kepribadian Machiavellian adalah salah satu komponen dari apa yang oleh para psikolog disebut sebagai “tiga serangkai gelap”, yang juga mencakup narsisme dan psikopati.
• Dibandingkan dengan orang narsisis dan psikopat, orang Machiavellian lebih penuh perhitungan dan lebih mencari kekuasaan daripada sensasi, perhatian, atau sorotan.
• Beberapa profesi atau peran cenderung menarik individu dengan sifat Machiavellian yang lebih tinggi, seperti peran penjualan, politik, dan manajemen, di mana kekuasaan dan pengaruh adalah hal yang penting. Oleh karena itu, sayangnya, ciri-ciri kepribadian mereka mungkin ditonjolkan dan bahkan dipuji dalam situasi tertentu.
Semoga Presidenmu bukan seorang Machiavelian. Amin Ya Rabbal Alamin.
Comments :
0 komentar to “Sang Penganut Machiavelian?”
Posting Komentar