Oleh Syamsul Maarif
Sodakoh diambil dari kata bahasa Arab yaitu “shadaqah”, berasal dari kata sidq (sidiq) yang berarti “kebenaran”. Menurut peraturan BAZNAS No.2 tahun 2016, sedekah adalah harta atau non harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di luar zakat untuk kemaslahatan umum.Dalam Islam, sodakoh diyakini dapat membawa keberkahan dalam hidup seseorang. Dengan memberikan sodakoh, seseorang dapat meraih keberkahan dalam bisnis, kehidupan keluarga, dan kehidupan sosialnya. Dengan melakukan sodakoh, seseorang dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaannya kepada Allah.
Politik berasal dari bahasa Yunani “Polis”, yang berarti kota atau negara kota. Kemudian arti itu berkembang menjadi “Polites”, yang berarti warga negara, “Politeia”: semua yang berhubungan dengan negara, “Politika”: pemerintahan negara, dan “Politikos”: kewarganegaraan.
Dalam arti luas, politik adalah suatu aktivitas yang dibuat, dipelihara, dan di gunakan untuk masyarakat untuk menegakkan peraturan yang ada di dalam masyarakat itu sendiri.
Politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (Teori Klasik Aristoteles). politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan Publik pemerintahan dan negara.
Dalam arti luas, politik adalah suatu aktivitas yang dibuat, dipelihara, dan di gunakan untuk masyarakat untuk menegakkan peraturan yang ada di dalam masyarakat itu sendiri.
Politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (Teori Klasik Aristoteles). politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan Publik pemerintahan dan negara.
Jadi Sodakoh Politik merupakan Pemberian hak suara kita kepada seseorang yang mampu mewaikili kepentingan kita sehingga maslahat untuk ummat dan membawa keberkahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dus meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
Kita sebagai masyarakat zone politikon, yang tinggal di negara yang menganut Demokrasi, suara kita menentukan masa depan kita, untuk itu kita harus berusaha bersama-sama menggunakan hak pilih kita dengan baik dan benar, agar kita dapat mewujudkan cita-cita kita bersama, meraih kedaulatan kita sebagai Rakyat, mencapai kemakmuran dan kesejahteraan yang merata, sebagaimana telah diamanatkan dalam undang-undang dasar 1945.
Hak pilih kita tidak boleh dibeli, hak pilih kita tidak boleh ditukar hanya dengan amplop, Indomie, atau apapun yang dampaknya justru merugikan kita semua.
Maka mari kita sedekahkan hak pilih kita untuk memilih calon presiden dan wakil presiden yang sidiq, amanah, tabligh dan fatonah sesuai tuntunan agama yang kita anut.
Mari kita sedekahkan hak suara kita untuk capres dan cawapres yang dwi tinggal, capres dan cawapres yang bisa mewakili kepentingan-kepentingan kita, rakyat yang merindukan keadilan, kemakmuran, dan kesejahteraan.
Kita sedekahkan hak pilih kita untuk calon presiden dan wakil presiden yang jelas-jelas memiliki etikabilitas, intelektualitas, dan kita yang menentukan elektabilitas, bukan atas dasar survey-survey pesanan para oligarki.
Mari kita bersama, satukan tekad, menangkan pilihan kita dengan riang gembira. Ingat negeri ini sedang tidak baik baik saja, kawan!
Maka mari kita sedekahkan pilihan kita kepada calon pemimpin yang mampu melakukan perubahan pada sendi-sendi kehidupan kita. "Sungguhpun Allah SWT tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang mengubahnya".
Nasib kita yang tentukan kita, presiden yang memilih kita, dan semestinya menjadi wakil atas kepentingan-kepentingan kita, bukan kepentingan partai, bukan kepentingan golongan tertentu, bukan pula kepentingan para cukong yang membiayainya.
Usaha kita bersama, adalah doa kita, semoga apa yang kita perjuangkan mendapatkan ridhlo dan bimbingan Allah SWT, Amin.
Semoga capres dan cawapres yang kita perjuangan jadi presiden dan wakil presiden RI di 2024, Amin.
Semoga sedekah politik yang kita berikan membawa keberkahan untuk bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia, sehingga rakyatnya makmur sentosa, meraih keadilan, kemakmuran dan kesejahteraan. Amin.
Allhumma... Amin 3x
Mari kita sedekahkan hak suara kita untuk capres dan cawapres yang dwi tinggal, capres dan cawapres yang bisa mewakili kepentingan-kepentingan kita, rakyat yang merindukan keadilan, kemakmuran, dan kesejahteraan.
Kita sedekahkan hak pilih kita untuk calon presiden dan wakil presiden yang jelas-jelas memiliki etikabilitas, intelektualitas, dan kita yang menentukan elektabilitas, bukan atas dasar survey-survey pesanan para oligarki.
Mari kita bersama, satukan tekad, menangkan pilihan kita dengan riang gembira. Ingat negeri ini sedang tidak baik baik saja, kawan!
Maka mari kita sedekahkan pilihan kita kepada calon pemimpin yang mampu melakukan perubahan pada sendi-sendi kehidupan kita. "Sungguhpun Allah SWT tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang mengubahnya".
Nasib kita yang tentukan kita, presiden yang memilih kita, dan semestinya menjadi wakil atas kepentingan-kepentingan kita, bukan kepentingan partai, bukan kepentingan golongan tertentu, bukan pula kepentingan para cukong yang membiayainya.
Usaha kita bersama, adalah doa kita, semoga apa yang kita perjuangkan mendapatkan ridhlo dan bimbingan Allah SWT, Amin.
Semoga capres dan cawapres yang kita perjuangan jadi presiden dan wakil presiden RI di 2024, Amin.
Semoga sedekah politik yang kita berikan membawa keberkahan untuk bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia, sehingga rakyatnya makmur sentosa, meraih keadilan, kemakmuran dan kesejahteraan. Amin.
Allhumma... Amin 3x
Comments :
0 komentar to “Orasi Kebangsaan; Sodakoh Politik Untuk Negeri”
Posting Komentar