Sabtu, 26 Maret 2011

Merangsang Gaerah Pengusaha

Opini Oleh Syamsul Maarif
Geliat pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pembangunan di daerah dirasa kurang adanya gairah, terutama gairah untuk meningkatkan atau melebarkan sayap usahanya. Hal ini ditandai dengan kegiatan usaha di daerah belum mampu menjawab permasalahan pengangguran dan kemiskinan dan risaunya pengusaha lokal dengan kebijakan pemerintah atas ditabuhnya gendarang perang “leizzes faire” (Asean Free Trade Area/AFTA 2010).
Sementara mencermati semua bentuk usaha ekonomi yang didirikan oleh pengusaha baik dalam bentuk usaha kecil maupun besar mempunyai tujuan umum sebagaimana tercermin dalam Undang-Undang dasar 45 yaitu terwujudnya kemakmuran yang berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, dan meningkatnya kualitas manusia dan masyarakat Indonesia, sekaligus meningkatkan kemandirian sebagai bangsa.
Lemahnya gairah tersebut dipahami salah satu konsekuensi logis dari lemahnya transformasi pengetahuan pengusaha dalam memadukan atau mensinergikan potensi. Dengan kata lain kurangnya komunikasi antar pengusaha daerah dengan pengusaha luar daerah (nasional pun internasional).
Permasalahan ini rupanya ditangkap oleh pemerintah pusat dengan mengeluarkan kebijakan AFTA tahun 2010. pertanyaan yang kemudian muncul, apakah kebijakan tersebut adalah sebuah tantangan atau ancaman?
AFTA yang diberlakukan di tahun 2010 ini bisa menjadi ancaman jika kondisi pelaku usaha dalam negeri khususnya usaha kecil dan menengah belum memiliki kwalitas dan kemampuan dalam hal memasarkan produk mereka, lebih detailnya untuk pelaku usaha kecil di Indonesia masih banyak yang tidak memiliki kemampuan akan produk mereka, bagaimana pelaku usaha kecil dan menengah di Indonesia bisa memiliki produk yang berkwalitas dan di jual dengan harga murah seperti halnya produk China.
Menjadi tantangan apabila Dengan adanya pasar bebas ini bagi sebagian kalangan dunia usaha, khususnya untuk mereka yang memiliki usaha yang memiliki kwalitas dan manajemen yang baik, dengan adanya pasar bebas ini bisa dijadikan tantangan bagi pelaku dunia usaha bagaimana mereka bisa bersaing secara sehat dengan produk-produk dari Negara anggota ASEAN sehingga pelaku usaha akan semakin menjadikan pasar bebas ini menjadi semangat dan modal untuk memotivasi mereka untuk selalu meningkatkan kwalitas dan harga produk mereka sehingga bisa terjangkau oleh konsumen.
Dengan adanya dua hal tersebut diatas sangatlah nyata bahwa dengan adanya pasar bebas ini termasuk ancaman atau tantangan tergantung dari kesiapan atau tidak kesiapanya pelaku usaha kita di dalam negeri. Karena ketika pelaku Usaha dalam negeri sudah kuat dan memiliki kwalitas terbaik dan dengan harga yang murah dan terjangkau pasar bebas ini tidak perlu dikhawatirkan.
Untuk menjawab permasalahan tersebut maka semestinya perlu dilakukan transformas pengetahuan pengusaha-pengusaha lokal pun nasional agar dapat bertukar informasi dan saling membantu melebarkan sayap usahanya dan mampu membidik pasar luar negeri yang sudah terbuka.
Hal tersebut dikandung maksud dan tujuan; Merangsang gairah pengusaha lokal dan nasional untuk bersinergi, Membuka kesempatan kerja sama antar pengusaha, Memahami keberadaan potensi yang bisa disinergikan, dan terjalinnya komunikasi yang berkelanjutan antar pengusaha.
tentunya ini akan bermanfaat bagi pengusaha lokal pun nasional yaitu mereka akan Memperoleh referensi pengetahuan tambahan,Mendapatkan tambahan jaringan usaha dan Terjalin komunikasi antar pengusaha.
Dengan demikian mari renungkan beberapa pertanyaan berikut:
* Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut full employment. Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keadaan under employment atau terdapat pengangguran/belum berada pada posisi kesempatan kerja penuh.
* Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi.
* Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk.

Comments :

0 komentar to “Merangsang Gaerah Pengusaha”

Posting Komentar

Syamsul Maarif

Syamsul Maarif
Seminar Pendidikan

Pelanggan

Kontak

Bagi yang mau kirim tulisan, kritik, saran atau pasang iklan silahkan email ke via e-mail: syamsulm77@gmail.com
Kontak: Syamsul Maarif, tinggal: dk Sanjaya, Manggis, Sirampog, Brebes.
BlogCatalog Blog Directory

  © Blogger template syamsul by endiananews.com 2011

Back to TOP