MSKP3I Desak Pemerintah Bubarkan Ahmadiyah

13 Februari 2011, bumiayunews

Majelis Silaturrahim Kyai dan Pengasuh Pondok Pesantren Indonesia (MSKP3I) dalam acara pelantikan Pengurus Tingkat Jawa Tengah di Pondok Pesantren Al-Hikmah I, Desa Benda Kecamatan Sirampog Kab Brebes Prop. Jateng, (13 Feb 2011), yang dihadiri oleh Ketua Umum PPP, Surya DArma Ali, Tokoh Kyai se-Indonesia dan DPP, DPW dan DPC PPP.

Merespon Persitiwa kekerasan yang terjadi di Cikesiek Pandeglang Banten (6 feb 2011) yang mengakibatkan 3 orang meninggal dan beberapa orang terluka-luka dan temanggung (8 Feb 2011) dan serta berbagai peristiwa kekerasan, pembakaran dan konflik bernuansa agama yang terjadi di berbagai daerah dalam belum lama ini. MSKP3I menyampaikan pernyataan Sikapnya yang dibacakan oleh ketua MSKP3I Tk Jawa Tengah, KH Labib Sodiq, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikmah Benda Kec Sirampog KAb. Brebes:

1. Pengurus MSKP3I menyesalkan dan mengecam keras tindakan anarkis yg dilakukan secara tidak bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah yang justru memunculkan masalah yang lebih besar.

2. Pengurus MSKP3I berpandangan bahwa pemicu terjadinya kekerasan bernuansa agama di beberapa daerah selama ini adalah karena munculnya ajaran ahmadiyah yang mengaku sebagai Islam, nyatanya justru membawa ajaran yang jelas-jelas bertentangan dengan Islam sehingga ummat Islam merasa tersinggung karena sebagian ajaran ahmadiyah merupakan penyimpangan bahkan perusakan ajaran Islam.

3. Pengurus MSKP3I mendesak pemerintah untuk segara mengambil tindakan yang sesuai hukum-hukum terhadap semua pelaku kekerasan terutama ahmadiyah yang menjadi pemicu terjadinya kekerasan ditengah-tengah kehidupan masyarakat umat beragama di Indonesia.

4. Pengurus MSKP3I mendesak pemerintah untuk secepatnya mengevaluasi pelaksanaan SKB 3 menteri tentang pembekuan jamaah ahmadiyah mengingat SKB tersebut telah berjalan 3 tahun namun dilapangan masih banyak terjadi pelanggaran yang akhirnya mudah disusupi untuk berbuat anarkis.

5. Mendesak kepada pemerintah untuk segera membubarkan jamiyah Ahmadiyah untuk mengatasi ketegangan antar umat beragama yang berujung pada terjadinya aksi kekerasan dan ketegangan sosial yang tak berkesudahan untuk itu MSKP3I siap melakukan upaya pencerahan terhadap jamaah ahmadiyah untuk kembali kepada kitab yang sebenarnya.

Khusus dari KH Maimun Zubaer, Tokoh sepuh NU asal Rembang ini juga menambahkan sikap dengan pernyataan tambahan yaitu mendesak kepada pemerintah agar mengarah kegiatan-kegiatan yg dilakukan oleh  kelompok-kelompok yang membolehkan umat dari Aqidah Islam  Ahlussunnah Waljamaah seperti Mirza Ghulam Ahmad yg menodai Al-Quran dikatakan sebagai produk budaya bukan Kalamullah, Majlis Tafsir Al-Quran, mengkafirkan orang yang bertawassul pada para wali dan membid'ah dan mendholimkan tahlilan, berjanji, yasinan, mentafsirkan Al-Quran menurut kehendak sendiri tanpa menghiraukan tafsir-tafsir Al-Quran para ulama Al Mubtada, Al Muhtarom.

Pada kesempatan yang sama, menanggapai permasalahan tersebut, Surya  Darma Ali, M.Si, sebagai menteri Agama Republik Indonesia masih melalukan kajian-kajian bersama menteri dalam negeri, dan Kejaksaan Agung, serta mengadakan Dialog antar tokoh beragama dengan mempertemukan Ahmadiyah dan tokoh-tokoh agama yang menentang, sebelum mengambil keputusan. (SML).